Kamis, 14 November 2013

Malaikat kecil bunda


“Kadang ketika aku melihat angsa itu aku merasakan sangat iri terhadapnya..”
Pikiran intan melayang-layang ke angkasa biru membanyangkan dirinya berada di posisi sang angsa yang sedang berlenggok bak model di atas air.
“kenapa kamu iri terhadapnya?” 
Intan tersenyum simpul menanggapi pertanyaan dari sang bunda. “karena angsa cantik. Dia bisa memamerkan keindahannya ketika dia berada dimanapun”
“lalu?”
“tidak seperti aku, bun..”
mata intan berbinar, ia merunduk untuk menyembunyikan hal tersebut. Namun sayang bunda pasti tahu apa yang sedang terjadi dan dirasakan oleh anak semata wayangnya ini. Ia pun mendekati intan yang percis berada dipinggiran kolam belakang ruang inapnya, tempat kesukaannya berdiam diri. Bunda memeluknya erat.
“kau tidak perlu berbicara seperti itu, sayang”
“tapi memang kenyataannya seperti itu kan?!”
nada bicaranya meninggi. Sontak membuat sang bunda terkejut dan hanya bisa mengelus dadanya secara perlahan. Ia tahu keadaan seperti ini sangat menganggu psikis anaknya “bertahanlah sayang, kamu anak bunda yang sangat hebat”
                                                                                                *
Tetesan air dari langit sudah mulai membasahi bumi. Dercakan genangan air banyak terdengar dari berbagai sudut yang ada. Siang ini tidak secerah siang-siang  sebelumnya. Awan kelam tengah menyelimuti sebagian wilayah kota bekasi. Intan menikmati sekali suasana seperti ini. Dari salah satu jendela kelas ia menatap penuh binar keluar sana. “apa reihan sedang memikirkanku juga ya?”
Seperti biasa, rintik-rintik hujan selalu membawanya pada kenangan-kenangan saat bersama reihan, kekasihnya. Saat ini ia sedang berlatih piano di ruang khusus seni budaya. Sejak sebulan yang lalu intan mulai aktif dalam kegiatan bermusik, salah satunya piano. Sejujurnya ia sangatlah benci dengan hal itu, ia mempunyai alasan tersendiri akan hal tersebut namun sejak kehadiran reihan dalam lembaran hidupnya intan sedikit demi sedikit berubah termasuk menyukai dan menggeluti bidang pianis karena ia tahu reihan sangatlah menyukai wanita yang bermain piano.
“hei, apa yang sedang kau pikirkan?”
Dialog secara tiba-tiba tersebut ampuh membuat intan berlonjak kaget “kamu apa-apaan sih ko ga permisi dulu?”
Reihan tersenyum simpul “kamu asyik banget sih ngelamunnya” seraya mencubit pipi intan mesra “udah selesai latihan pianonya?”
 “udah” intan mendengus kesal lalu membuang muka
“hey, yang lagi ulang tahun sweet seventeen jangan marah dong.. kan mau kita rayain”
“yaudah ayo berangkat!” pintanya
“ini kan masih gerimis, tadi mamah kamu juga sms aku buat ingetin kamu supaya langsung pulang”
“ah, biarin aja! Paling bunda nyuruh aku tidur siang. Kamu mau aku tak marah, tapi kau membuatku kesal!” ujarnya cecar menanggapi uraian dari reihan
Reihan yang melihat intan mulai naik pitam seperti itu hanya bisa mengangguk pasrah mengikuti kemauan intan. Bergegas reihan mengeluarkan motornya dari halaman parkir sekolah disertai tetesan-tetesan air langit yang mulai menghujam tubuh meninggalkan bekas hitam memudar di-putih abu-abu-mereka. Merasa angin sudah cukup menggoyahkan tubuh mungil intan, reihan menawarkan jaketnya untuk dipakai intan. Namun intan menolaknya “kamu bandel banget sih! Kalau kamu sakit siapa yang repot?”
“udah ah biarin! Ribet tau” ujarnya cuek. Tiba-tiba handphonenya bergetar sang bunda mentelpon.
“ada apa bun? Aku lagi dijalan…. Hah?.... gak mau ah….. iya iya nanti aku pasti pulang ko…. Udah deh jangan rewel aku udah gede bun gakperlu di atur-atur terus….. yaudah ah masa bodo terserah bunda!”
Telepon terputus.
“kamu kok kasar bicara dengan mamahmu sendiri?” nada bicara reihan mulai meninggi. Ia sangat kesal mendengar kata-kata intan “minta maaf sana telepon balik”
“engga ah gakmau! Mamah Cuma nyuruh aku pulang buat tidur siang istirahat. Sekarang kan kita mau pergi. Aku gakmau pulang dulu” rengeknya seraya memeluk pinggang reihan dengan erat
“lepasin! Aku gak suka pacarku berbicara seperti itu kepada mamahnya sendiri. Orang yang sudah melahirkan dan membesarkanmu sampai kamu seperti sekarang ini!” Pertengkaran adu mulut pun tak terkelakan. Saling beragumentasi di kala hujan menerpa seakan menambah latar belakang emosi semakin timbul. Motor yang dipacupun semakin tak terkendali
“reihan awaaaaaaaas!!!!!!”
                                                                                                *
“bunda..”
“iya sayang, bunda disini”
“sakit bun..”
“yang mana yang sakit? Sini bunda pijit”
“kaki aku.. iya bunda aku mau dipijit”
“iya sayang, ini bunda pijitin kamu tiduran aja”
“bagaimana dengan keadaan intan,bu?” seorang dokter masuk bersama beberapa suster membawa peralatan medis ke ruangan intan dirawat. Sudah 2 hari ini ia dirawat di rumah sakit semenjak kecelakaan yang menimpanya bersama reihan dari motor. Intan sempat tak sadarkan diri selama beberapa jam akibat beberapa titik pendarahan di tubuhnya yang lumayan parah. Sedangkan reihan dia hanya mengalami luka ringan dan tulang tangannya yang retak.
“sudah, dok” bunda menggenggam erat jemari lentik anaknya tesebut. Tak henti-hentinya dia berdoa demi kesembuhan intan. “bunda mau ngobrol sebentar ya sama dokternya” bisiknya. Intan mengangguk.
“dok, apa ini semua tidak akan menganggu mental anak saya?”
“tidak, jika ibu bisa menjelaskan sebagaimana anak ibu bisa mengerti tentang semuanya”
“bundaaaaaa!!!” terdengar teriakan histeris intan dari ruang inap. Dengan cepat sang bunda dan dokter berlari sekuat tenaga.
“ada apa sayang?” tak dapat jawaban tapi yang didapatinya hanyalah raut wajah intan yang begitu syok dengan linangan air mengalir deras di pipi meronanya
“intan kenapa bundaaa?” isak tangisnya menjadi-jadi seiring bunda memeluk erat tubuhnya “kaki aku mana bundaaa..”
Bunda hanya bisa menangis mendekap intan tanpa merenggang sedikitpun.
“kakimu kami amputasi” akhirnya sang dokter menjawab semua kekalutan yang ada
“aku gak terima ini semua bunda!!! Ini salah bunda!”
                                                                                                *
“assalamualaikum..”
“walaikumsalam..” bunda membuka pintu dan ternyata yang bertamu adalah reihan. Dengan stelan kemeja coklat berambut klimis ia tampak sangat tampan. Ditambah seikat bunga mawar yang ada di genggamannya, tentu saja itu semua ia lakukan untuk bertemu sang pujaan hati.
 “eh nak reihan, ayo masuk dulu”
“tidak usah bu, saya ingin langsung bertemu dengan intan. Tampaknya dia tidak ada di dalam”
Bunda hanya tertawa kecil “dasar anak muda. Intan ada di kolam ikan belakang ruangan ini”
“oh iya, saya kesana ya bu”
“oh iya, tolong ingatkan intan ya banyak yang lebih kurang beruntung daripadanya”
Reihan mengangguk.
Tak berapa lama ia sampai di tempat yang dituju. Tempatnya sangat tenang, hening, tidak bising sama sekali. Banyak pepohonan rindang mengelilingi kolam ikan tersebut. Ada juga tempat duduk yang tersedia untuk bercengkrama. Reihan mendapati intan sedang duduk melamun menghadap kolam. Dari belakang intan masih nampak elok, dengan rambut kecoklatan ikal sebahu reihan sangat menyukai rambut intan terurai seperti itu.
“intan..” serunya
Ia menoleh “reihan?” terlihat setitik kilau di peupuk matanya. “aku kangen kamu”
“aku juga” memeluknya dengan erat “ini aku bawa bunga untuk kamu”
“terimakasih sayang” intan tersenyum merona mendapatkan kejutan seperti ini. “tapi sayang..” raut wajahnya mulai berubah “apa kamu masih sayang sama aku? Aku sudah tak sempurna lagi”
“kenapa kamu berbicara seperti itu?”
“aku tidak tahu, aku hanya merasa hidupku sungguh tragis. Aku kesal. Aku benci dengan keadaan yang ada. Dengan semua yang terjadi padaku aku tak suka. Aku juga kesal dengan bunda, kalau saat itu bunda tidak meneleponku mungkin semua ini tidak akan terjadi!”
“tidak ada yang perlu kau sesali. Semua ini sudah suratan takdir untuk kita semua. Jangan salahkan mamahmu lagi. Seharusnya kamu sadar siapa yang merawatmu selama ini”
Intan terdiam sejenak. Ia termenung memikirkan baik-baik segala yang diucapkan oleh reihan kepadanya. Intan menangis tersedu.
“kesempurnaan bukan hanya dari fisik. Tapi dari hati kamu.. aku gak peerduli tentang kaki kamu itu. insyaAllah aku bisa menerimamu dengan apa adanya”
Mendengar perkataan seperti itu benak intan tergoyangkan. Ia mngerti tentang semunya
“tapi bagaimana dengan lomba piano ku 2 minggu mendatang?”
“kenapa? Kamu malu dengan keadaanmu yang sekarang? Ingatlah sayang masih banyak di dunia ini yang hidupnya lebih susah dan menderita  dibanding kamu”
Intan tersenyum sumringah “aku akan membahagiakan bunda”
“caranya?” Tanya reihan mendelik
“aku akan menjadi seorang gadis yang periang lagi, aku tidak akan marah-marah terus, aku tidak akan menggertak bunda, aku akan selalu menjadi malaikat kecil yang disyang oleh bunda”
                                                                                                ***

Minggu, 10 November 2013

definisi, jenis-jenis prosa, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya


Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sastra indonesia mulai ada. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah :
Hikayat berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut :
Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.
Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh : Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh : Seribu Satu Malam.

prosa baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.


Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fisksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.

Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status social tinggi, tetapi tenyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun denga alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan dalam novel belenggu, adalah cintih kemungkinan yang tidak mungkin. Tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang kehidupan manusia.

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagu menjadi dua; Karya sastra yang menyearakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jmannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.

Karya sastra yang menyuarakan jamannya, biasa tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuaty, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik di dalam tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan lainnya.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Yang Terlupakan


Terburu-buru, sepasang kaki jenjang itu berlari kecil menyusuri koridor sekolah. Seakan-akan ada sesuatu yang mengejarnya dari belakang dengan cepat. Keringat yang mulai keluar dari tepi keningnya tak menyurutkan langkahnya untuk tetap berlari, hingga ia berhenti di depan salah satu pintu kelas, yaitu kelas 12 ipa 3. Reaksi cepat, mata sipitnya mulai menyisir seisi ruangan. Daannn.. ketemu! Si target telah terlihat. Ia pun langsung menarik tangannya dan membawanya ke sisi lapangan basket.
“sayaaaang!!” suara manis itu terdengar begitu nyaring di telinga si target yang tak lain dan tak bukan adalah pacarnya sendiri. Aldo menatapnya penuh gusar.
“kenapa sih? Pagi-pagi udah berisik”
“iihhhh.. kamu itu ngeselin ya! Kamu gak ngerasa punya dosa?” tanyanya mendelik
“dosa apa sayang?”
“aduuh, kamu tuh lupa atau pura-pura lupa sih?” kini mukanya mulai memerah. Amarahnya telah sampai ke ubun-ubun hingga setitik air mata tampil di ujung pelupuk matanya.
“ Aku salah apa? Aku lupa apa? Aku benar-benar gak tau” Aldo nampak kebingungan “udah dong.. malu tuh di liatin anak-anak lain” imbuhnya
“kamu semalam kemana? Nomer kamu ga bisa di hubungin. Aku nungguin kamu hampir 2 jam tapi kamu gak dateng-dateng. Harusnya kan kita dinner buat rayain hari ulang tahun aku do!” nada dinda mulai meninggi
Akhirnya tangisan dinda keluar dan menjadi-jadi. Aldo terdiam dan merenung mengingat janjinya kepada sang kekasih yang telah di pacarinya selama 2 tahun tersebut. Lalu dia melihat pengingat di kalender handphonenya. Tertera pada jam 20.00 ‘candle light dinner with dinda’. Plaak! Aldo menepuk jidatnya dengan keras.
“ya Tuhan, maafin aku sayang aku lupa. Handphone ku semalam juga error, jadi aku non aktifin. Kamu jangan marah ya” ucapnya penuh sesal. “gimana kalau aku ganti deh dinner kita yang semalem, kita nonton aja malam ini, yuk? Aku traktir mie ramen deh 2 mangkok” aldo mencoba membujuk dinda agar tak marah lagi kepadanya. Perlahan namun pasti, mulai terlihat seuntai senyum tipis di raut wajah orientalnya dinda.
 “oke” angguknya setuju
Aldo tersenyum lega. Ini sudah kesekian kalinya aldo mengecewakannya. Namun dinda masih sanggup dan bersabar menghadapi salah satu kebiasaan aldo yang menurutnya sangatlah aneh. Berbeda dengan mantan-mantan aldo yang dulu, mereka tidak tahan terhadap sifat pelupanya itu. Mulai dari membatalkan janji, sampai lupa akan hari ulang tahun pacarnya sendiri, seperti yang tengah di alami oleh dinda. Maka dari itu tak sedikit yang memilih mundur daripada banyak memakan hati karenanya. Tapi entahlah dengan perasaan dinda, hati kecilnya selalu berkata bahwa ketidak sempurnaan aldo lah yang mewarnai hidupnya..
“sayaaang..” mencubit mesra dagu  kasar aldo. “Sabtu depan ikut acara anak-anak kelas aku yuk”
“kemana?”
“ke puncak. Paling 3 hari disana. Ngisi liburan aja sehabis ulangan. Mau yaaa?” pintanya. Tanpa argumen apapun aldo langsung menyetujui permintaan dinda tersebut. Aldo berfikir mungkin memang itu saatnya untuk ia bisa menghabiskan waktu kembali bersama dinda, setelah beberapa lama otak dan fisik mereka telah terkuras pada ujian sekolah.
Ia memandang sejenak tatapan teduh penuh binar di hadapannya yang selalu mampu membuatnya tenang.
Dinda, Akan ku pastikan aku tak akan lupa kembali. Aku janji. gumamnya

                                      ***
Selang beberapa waktu setelah kejadian tersebut aldo mulai memperbaiki kebiasaan buruknya. Dinda selalu mengingatkan apapun kegiatan yang akan di lakukannya setiap hari. Seperti saat ini, ia baru saja rampung mengerjakan proyek sebuah usaha kuliner yang akan dirintis bersama teman-temannya nanti. Aldo merebahkan tubuhnya di atas sprei biru muda klub sepak bola ternama, ia melihat jam dinding yang terpampang manis di ujung ranjangnya. Jam itu menunjukan pukul 11.00 siang.
4 jam lagi harus jemput dinda.
“abang..” suara lembut ibu memanggil di tengah-tengah aldo sedang menatap kosong langit-langit kamarnya. Ternyata ibu sudah di depan pintu kamar aldo, mungkin sejak semenit yang lalu. “ngapain kamu bengong, nak?”
“eh ibu, engga ko bu, Cuma lagi istirahat aja karna capek. Ada apa bu manggil abang?”
“tolong kamu belanja ke supermarket ya, beli bahan-bahan buat bikin kue pesanan ibu-ibu PKK komplek sebelah. Pinggang ibu sakit lagi” ibu mengeluh, meminta aldo untuk berbelanja. Aldo sangat memaklumi, sejak penyakit rematik yang menyerang ibu 2 tahun yang lalu, itu sangat mengganggu ibu untuk beraktifitas. Tanpa menunggu aba-aba, dengan sigap aldo beranjak dari kasurnya dan mengambil daftar belanja yang ada di tangan ibunya dan berpamitan.
Sebenarnya aldo capek, ia ingin sekali beristirahat. Tapi ibu, aah.. tak mungkin ia menolak permintaan ibu. Wajah yang mulai banyak kerutan di tepi mata dan uban-uban yang mulai tumbuh itu sudah memperlihatkan fisiknya bukanlah muda lagi. Ia sudah renta. Aldo tahu, hanya kepada aldolah ibu menggantungkan harapan hidupnya di masa tua ini. Ayah aldo bekerja di pabrik bagian staff biasa yang pasti sudah di ketahui upahnya pas-pasan. Adik aldo, kirana, sudah meninggal 5 tahun yang lalu karena terkena DBD. Ibu hanya bisa membantu dengan berjualan kue pesanan orang-orang. Karena itu, kalau bukan aldo siapa lagi yang dapat membantu ibu?
Ia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 14.30, itu berarti sudah 3 jam setengah aldo berbelanja. Karena ada beberapa bahan yang tidak ia dapati di supermarket maka ia harus pergi ke pasar tradisional, itulah yang menghambatnya untuk segera pulang.
Hahh.. ibu pasti menunggu lama
Aldo menghela napas panjang sesampainya di muka rumah. Lalu ia mencari keberadaan  ibu, dan ia mendapati ibu seddang di dapur mempersiapkan alat-alat untuk membuat kue. “ini belanjaannya abang taruh di meja makan ya bu”
Ibu mengangguk pelan sebagai jawaban “gak ada yang kelupaan kan?”
“hehe ibu, mudah-mudahan gak ada. Yaudah aku ke rumah dinda ya bu”
“mau ngelancong ya?” ibu melirik dan tersenyum simpul menggoda aldo
ah ibu, kaya gak tau anak muda aja. Yaudah aku mau langsung berangkat”
Aldo pun berangkat bermodalkan sepeda motor matic kesayangannya berwarna merah metallic itu. Tak butuh waktu yang lama, Cukup dengan 15 menit akhirnya aldo sampai di depan kediaman dinda. Rumahnya nampak sedang tidak berpenghuni. Hanya ada seekor anjing coklat golden yang tengah terikat di salah satu pohon di halamannya.
Teeet.. teeet.. teeet..
3 kali sudah aldo membunyikan bel yang tersedia di pagar setinggi 2 meter tersebut. Satu menit – dua menit – tiga menit – dinda tetap tak muncul untuk menemuinya. Aldo mulai kesal. Sekali lagi ia membunyikan bel itu dengan durasi lebih panjang.
Teeeeeeeeet…
Dan benar saja, akhirnya dinda keluar dan membukakan pintu pagar untuk aldo
“ngapain kamu kesini?” sorotan matanya begitu tajam dan wajahnya yang mendongak, seakan-akan tak sudi akan kedatangan aldo kerumahnya.
“ko kamu ketus gitu sih sayang?”
Dinda hanya bisa mencibir dan melihat aldo dengan tatapan sinis “masuk aja dulu, udah gerimis” dinda menyadari rintik rintik air dari langit yang gelap mulai jatuh dan sebentar lagi akan turun hujan yang deras. Aldo mengikuti langkah dinda yang menuntunnya mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu. Rumahnya sangat sepi, yang bersuara hanyalah televisi yang kini ada di hadapan mereka berdua.
“kamu kenapa ? Aku di cuekin lagi sama kamu” aldo memulai pembicaraan untuk mencairkan suasana yang tegang. Sejak tadi dinda sibuk dengan handphonenya. Dia tak menghiraukan aut wajah aldo yang nampaknya sudah kebingungan dengan sikap dinginnya dinda. Dinda tak bergeming.
“aldo! Kamu itu benar-benar sudah kelewatan!” hentakan dinda memecah keheningan di antara mereka setelah ia sadar cukup lama ia mengacuhkan aldo. Sontak aldo kaget terperanjat mendengar hentakan seperti itu.
“aku kenapa lagi sih, sayang?” aldo menjawab acuh tak acuh dan melempar pandangannya pada layar televisi. Ia tidak peduli lagi. Mendengar ocehan dinda membuatnya semakin pusing
“ya tuhan, aldooo kamu itu . .”
Belum sempat dinda menyelesaikan kata-katanya, tangan kekar aldo membungkam mulutnya dengan cepat “lihat berita itu.. kamu jangan marah-marah terus..”
Dinda langsung duduk terdiam menuruti perintah aldo untuk menyaksikan berita yang ada. Mereka melihat sang reporter tengah meliput kejadian kecelakaan secara live dari kawasan puncak. Di beritakan ada segerombolan motor dari luar daerah yang sedang melewati sebuah jembatan kayu dan seketika jembatan itu roboh karena di perkiraan cuaca yang saat itu memang sedang turun hujan dan air sungai langsung meluap. Semua motor masuk ke dalam sungai. Sejumlah korban ditemukan tewas dan yang lainnya dalam pencarian. Dari identitas yang ada, korban yang meninggal adalah para pelajar dari SMA 01 jayakarta
“aldooooo..!! “ dinda menangis histeris di pelukan aldo. aldo hanya bisa terdiam terpaku melihat mayat teman-temannya dari balik layar dibawa dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Mereka berdua begitu shock melihat kejadian tragis tersebut. Aldo memeluk dinda. Menenangkannya. Aldo baru teringat akan janjinya kepada dinda untuk berlibur ke puncak bersama teman-temannya hari ini, ya tadi siang saat aldo sedang pergi berbelanja. Aldo benar-benar lupa. Tapi Aldo sangat bersyukur, kalau bukan karena dia lupa dengan acara tersebut mungkin saat ini aldo tidak tahu bagaimana nasib mereka berdua. Selamat atau berakhir sama dengan yang lainnya. Tubuh dinda bergetar seiring tangis isaknya semakin kencang.
Aldo mendekap tubuh dinda erat. Sangat erat “kita selamat sayang..”
                                     
                                      *****

Kamis, 10 Oktober 2013


                                                              Pelangi di senja merahku


“Mamah mau aku punya calon suami yang mapan”
Kata-kata itu terngiang kembali di telinga miko. Tak ada maksud sama sekali untuk mengingat hal tersebut, tapi kalimat  itu mempunyai kekuatan memori yang sangat kuat dalam benaknya. Ia tak dapat mengelaknya sekalipun ia coba tuk melupakannya.
“aku yakin orang itu adalah kamu sayang.. kamu suami yang layak untuk aku”
Arrrgghh..
Miko menghepaskan tubuhnya di atas ranjang berkaus putih ukuran sedang. Dengan geram dipukulinya guling yang tergolek lemas tak berdaya disampingnya, seakan pasrah saja menerima beberapa hantaman keras dari kepalan tangannya yang kekar, seakan guling itu mengerti betapa pilu perasaan miko saat ini, seakan guling itu juga paham bahwa saat ini miko butuh sandaran untuk mengeluhkan beban yang sedang dipikulnya. Beban itu terlalu berat baginya.
Dreeeet.. dreeet.. dreeet..
Handphone nya bergetar seiring lagu hard core melantun keras menandai adanya pesan yang masuk dalam poselnya. Ia nampak ragu-ragu. Ia tak yakin harus mengambil ponselnya. Ia tidak tahu pesan itu membawa kabar yang baik atau yang buruk baginya.
Ia membuka pesan tersebut dengan mantap.
‘Nanti jam 8 jangan lupa ke rumahku ya’
Sesak. Hatinya terasa sesak mendapati kalimat tersebut. Entah apa yang harus ia rasakan. Sedih ataukah bahagia karna sinta mau menghubunginya? Miko mematung dalam beberapa saat. Ia meresapi apa yang hatinya rasakan kini.
Sinta. Sinta adalah sosok wanita yang sangat ia idam-idamkan sejak dahulu. Ia mengenalnya saat duduk di bangku kuliah. Mereka satu jurusan. Sinta berparas cantik, berakhlak baik, dan juga cerdas. Sinta menjadi salah satu primadona di kampusnya dulu. Seperti kebanyakan pria lain, tak heran miko juga sangat tergila-gila padanya.
Berbagai cara ia lakukan untuk mendekati sang pujaan hatinya tesebut. Dengan usaha yang gigih, akhirnya dalam waktu lima bulan miko berhasil mendapatkan sinta.
“sampai kapan ya kita bisa kaya gini terus?” sinta berujar seraya memeluk erat pinggangnya dari belakang
“sampai nanti sayang. Selamanya”
“apa kamu yakin?”
“yakin. Kamu ya yang gak yakin?” ia menoleh ke belakang. Di dapatinya seuntai senyuman manis memabukan alam sadarnya. Ia sadar betul ia benar-benar mencintai wanita tersebut.
Miko tak pernah membiarkan siapapun mendekati permaisurinya. Ia tak mau jika harus melepaskan sinta yang di dapatinya dengan susah payah. Miko selalu berusaha menjaga dan membahagiakan sinta agar ia nyaman berada di dekatnya.
Saat ini mereka akan pergi ke Taman, dimana taman itu adalah tempat pertama kali mereka berkencan. Mereka sedang merayakan hari jadi mereka yang ke-5 tahunnya. Bermodalkan sepeda motor keluaran tahun lalu, mereka menumpakinya selayaknya sepasang makhluk tuhan yang sedang dilanda asmara. Begitu mesra.
Sesampainya di taman mereka berdua duduk di bangku kayu favorit mereka yang nampaknya sudah termakan waktu. Di sampingnya terdapat sebuah pohon rindang yang begitu teduh untuk menaungi siapapun yang berada di bawahnya. Matahari sore mencuri curi-curi sinar dari halangan dahan-dahan pohon, nampak berkilauan seperti Kristal menyentuh rambut kecoklatan sinta.
 Hahh.. cantiknya pacarku.
Miko sangat menantikan momen-momen senja merekah dikejauhan. Ia yakin selalu ada harapan baru disana. Dalam angannya. Bersama sinta.
 “miko?”
“hah?” timbalnya seraya menjilati ice cream coklat kesukaannya “kenapa sayang?”
“aku ingin menikah”
Glekk! Miko menelan ludahnya. Kaget “menikah? Dengan siapa?”
“kamu sayang..”
Miko terdiam. Begitu pula sinta. Keduanya terdiam mematung. Kaku.
“aku yakin orang itu adalah kamu sayang.. kamu suami yang layak untuk aku”
Ia tetap terdiam menatap wajah kekasihnya yang begitu sayu. Diam-diam ia merasa bahagia sinta mengatakan itu semua. Tapi dia merasa ada sesuatu yang ganjal. Matanya. Mata sinta. Ya, matanya berkata lain. Miko yakin.
“tapi..”
“tapi apa sayang? Katakan..”
“Mamah mau aku punya calon suami yang mapan”
“lalu?”
“mamah sudah menjodohkan ku dengan yang lain..” air mata nya berlinang seiring pelukan dari miko mengerat. Begitu erat. “aku ga bisa berbuat apa-apa lagi miko.. aku sudah mencoba untuk meyakinkan kedua orang tuaku. Tapi tak bisa. Mereka memaksa. Maafkan aku..”
Terlihat miko berupaya keras agar air matanya tak jatuh saat itu juga. Ia merasakan sangatlah pahit pernyataan dari sinta. Bagai berjuta-juta belati sedang menyayat-nyayat hatinya secara perlahan.
Prasangka buruknya memang benar adanya. Sakit!
“sudahlah sayang, tak apa. aku yakin itu keputusan yang terbaik. Aku juga ingin kau hidup bahagia dengan kemapanan yang akan di berikan suamimu kelak..” ujar miko bijak.
Terdengar isak tangis sinta semakin menjadi. Begitu pilu. Miko iba terhadapnya, juga terhadap dirinya sendiri, terhadap perasaannya. Seketika ia teringat masa-masa indah yang selama ini telah di rajutnya bersama sinta. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, ia tahu akan hal itu. Tak mudah baginya untuk melepaskan seseorang yang sangatlah berharga mengingat beratnya perjuangan untuk mendapatkan sinta. Tapi, ia mencoba ikhlas..
Karena dia meyakini, dia bukanlah seseorang yang pantas untuk wanita seperti sinta. Apa yang akan dibanggakan dari pekerjaan miko sekarang ini? Sepertinya tidak ada. Miko membatin.
Angin malam terasa berbeda. Menusuk tulang rusuk hingga kalbu terdalam. Dingin. Hari ini dia sudah mengahbiskan waktu dari pagi, menyibukan dirinya dengan berbagai macam kegiatan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ia sengaja. Hari ini adalah hari pernikahan sinta. Bertepatan sebulan setelah hari yang cukup menyakitkan dirinya untuk berpisah dari sang pujaan hati, ia mencoba tuk tidak memfokuskan otaknya pada pernikahan tersebut.
Dreeeet.. dreeet.. dreeet
Sebuah pesan masuk ke dalam handphonenya. Ya, pesan dari sinta. Ia meminta miko untuk datang dalaam acara pernikahannya jam 8 malam ini.
‘Nanti jam 8 jangan lupa ke rumahku ya’
‘iya, aku pasti datang..’ balasnya
Dengan sekuat tenaga miko mencoba untuk berdiri tegak menghempaskan nafas sekuat tenaganya. Perlahan namun pasti awan kelabu yang telah menutupi sanubarinya selama sebulan ini mulai tersapu. Miko sadar, semua kejadian yang ada dimuka bumi adalah kehendak sang pencipta. Mati, hidup dan jodoh seseorang tak ada yang tahu selain Tuhan Yang Maha Esa. Dan sinta adalah salah satu jembatan yang ia yakini untuk mencapai kebahagiaan lain di ujung serabut senja miliknya.
Langkah kaki yang pasti ia menelusuri balkon menuju pagelaran acara pernikahan sinta. Dari kejauhan ia menemui sosok cantik yang dikenalnya bertahun-tahun bersama seorang pria yang menurutnya tampan dan mapan. Seperti yang dikehendaki oleh sang ibu.
Namuni kini ia merasa berbeda. tak ada lagi rasa sesak di dadanya seperti waktu lalu. Miko benar-benar telah mengikhlaskan semua yang Tuhan beri.
“aku yakin engkau telah menyiapkan pelangi di ujung senja merahku”  

                                                                               ***

Minggu, 29 September 2013

SPA SENDIRI Di rumah!

Cantik. siapa wanita di dunia ini yang tidak mau tampil cantik? that's impossible. tentu saja semua wanita menginginkan hal itu. bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela mengeluarkan budget yang lumayan menguras kocek untuk proses menjadi cantik tersebut.

Tapi, jangan berpikir kulit dan wajah cantik hanya bisa didapatkan melalui spa treatment di salon-salon, ya. kamu juga bisa spa sendiri di rumah dengan cara-cara yang sangat sederhana. setelah beberapa ritual perawatan ini, kamu akan merasa lebih cantik, body dan soul!


SANTAI DULU
1. nyalakan lilin beraroma therapy. pilihan yang tepat buat merelaksasikan otot tubuh dan menenangkan pikiranmu adalah aroma lavender, rose, lemon and sandalwood.
2. siapkan air hangat dalam bathtub, taburkan garam mandi secukupnya dan berendamlah sambil menghirup aroma therapy, selain menenangkan, air hangat dapat membuka pori-pori kulit yang tersumbat.

SCRUB KOPI
 biji kopi dapat mengikis kulit mati dan menyerap lemak. makanya, kopi sering dijadikan bahan ampuh untuk scrub dan mengurangi selulit.
bahan: 1. secangkir kopi bubuk
            2. satu sendok garam
            3. dua sampai tiga sendok teh message oil (bisa diganti olive oil)
cara membuat:
1. campur semua bahan ke dalam satu wada
2. setelah berendam, keringkan tubuh hingga setengah kering. gosokan scrub ke tubuh yan lembap dengan gerakan memutar.
3. bilas tubuh dengan air, lalu gunakan moisturizer

FACIAL KILAT
ketimun salah satu jawaban untuk yang ingin facial express dengan hasil maksimal. soalnya, ketimun bisa mengusir jerawat, menyegarkan kulit wajah dan mengurangi mata sembap. lakukan 2 -3 kali dalam seminggu, ya!

bahan: 1. ketimun
           2. perasan air lemon
           3. putih telur
cara membuat:
1. campur semua bahan tersebut dengan blender. diamkan hingga dingin
2. oleskan pada wajah hingga rata, biarkan selama 15 menit. tutup mata dengan irisan ketimun selagi menunggu.
3. bilas dengan air hangat, lalu air dingin

Nah, di atas adalah beberapa cara perawatan wajah yang tidak kalah dengan spa-spa ternama. selain aman karna dari bahab-bahan yang alami juga menjaga kantong kita agar tidak terkuras habis bukan?
selamat mencoba! :)

pro kontra ajang miss world 2013 di Indonesia


Pelaksanaan Miss World 2013 di Bali merupakan event yang luar biasa karena akan menampilkan 130 perempuan cantik dari berbagai belahan dunia!

Event tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tidak kurang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi kemasyarakatan lainnya, menolak digelarnya acara tersebut dengan alasan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.

“Mereka yang setuju dengan acara tersebut beralasan kontes ratu kecantikan dunia tersebut akan bisa mempromosikan budaya dan wisata Indonesia berbagai penjuru dunia yang bisa menambah kesan positif bagi dunia internasional sehingga semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia,” ungkap Sosiolog Unlam Prof dr Wahyu, MS di Banjarmasin Kamis (5/9/2013).

Pendapat tersebut, menurutnya, merupakan hal yang wajar di alam demokrasi saat ini, oleh sebab itu bagi yang tidak setuju jangan sampai berbuat anarkhis yang bisa merusak citra indonesia di mata internasional.
Sedangkan pihak panitia penyelenggara yang rasanya tidak mungkin menggagalkan acara tersebut, sebaiknya mengemas pola acara yang harus disesuaikan dengan budaya Indonesia, misalnya dari segi pakaian, dan bagi mereka yang tampil nantinya harus mengenakan busana yang santun beradab dan bermartabat yang kalau memungkinkan bisa menutup auratnya.

Anggaplah kontes Miss World sebuah ajang yang positif bagi pemasukan devisa negara, karena secara praktis Indonesia akan lebih dilihat dan dipandang dunia, baik dari segi wisata, budaya, kesenian, dan masih banyak lagi.