Pelaksanaan Miss World 2013 di Bali merupakan event yang luar biasa karena akan menampilkan 130 perempuan cantik dari berbagai belahan dunia!
Event tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tidak kurang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi kemasyarakatan lainnya, menolak digelarnya acara tersebut dengan alasan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
“Mereka yang setuju dengan acara tersebut beralasan kontes ratu kecantikan dunia tersebut akan bisa mempromosikan budaya dan wisata Indonesia berbagai penjuru dunia yang bisa menambah kesan positif bagi dunia internasional sehingga semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia,” ungkap Sosiolog Unlam Prof dr Wahyu, MS di Banjarmasin Kamis (5/9/2013).
Pendapat tersebut, menurutnya, merupakan hal yang wajar di alam demokrasi saat ini, oleh sebab itu bagi yang tidak setuju jangan sampai berbuat anarkhis yang bisa merusak citra indonesia di mata internasional.
Sedangkan pihak panitia penyelenggara yang rasanya tidak mungkin menggagalkan acara tersebut, sebaiknya mengemas pola acara yang harus disesuaikan dengan budaya Indonesia, misalnya dari segi pakaian, dan bagi mereka yang tampil nantinya harus mengenakan busana yang santun beradab dan bermartabat yang kalau memungkinkan bisa menutup auratnya.
Anggaplah kontes Miss World sebuah ajang yang positif bagi pemasukan devisa negara, karena secara praktis Indonesia akan lebih dilihat dan dipandang dunia, baik dari segi wisata, budaya, kesenian, dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar